Kamu Anggap Apa aku?, Aku Anggap apa Kamu? Hmmm....?
Hari ini aku akan menulis tentang anggapan, anggapan ku tentang diriku sendiri, anggapan ku tentang orang lain dan anggapan orang lain tentang diriku, mungkin saja akan berhubungan dengan ekspektasi dan bagaimana cara ku melihat dan memandang sesuatu.
ada sebuah kutipan yang berbunyi
"Kalau kamu ingin merubah sesuatu maka ubahlah cara kamu memandang sesuatu itu"
Aku mungkin melihat sebuah pohon namun bisa jadi orang lain melihat hutan, atau aku melihat sebuah tas biasa dan orang lain melihat sebuah karya dan hasil produksi dari sebuah pabrik, atau aku melihat sebuah buku disini dan kemudian orang lain melihat sebuah kesempatan atau melihat kehancuran hutan dan banyak contoh lainya yang bisa aku berikan dan pikirkan yang ingin aku dalami dalam tulisan ini kenapa ya aku itu selalu merasa tidak puas ya? dengan apapun itu mungkin sesekali merasa puas tetapi lebih banyak tidak puasnya sehingga kadang-kadang membebani mental sendiri dan membuat ku menjadi terbebani.
Tetapi kadang-kadang kalau berpuas diri terlalu cepat atau menyerah terlalu cepat maka nanti akan jatuh kepada Kemalasan, (buka tulisan sebelumnya klik" KEMALASAN") jika demikian apa yang harus aku perbuat dan lakukan?
ada kutipan lain yang berbunyi
"Kalau kamu berfikir bisa maka kamu benar dan kamu pasti bisa, tapi kalau kamu berfikir gagal dan takut maka kamu pun benar maka kamu pasti gagal"
Lantas hidup atau presepsi yang aku mau tentang diriku sendiri? tentusaja presepsi dan kehidupan yang baik dan bahagia dan sejahtera, maka aku harus berfikir aku bisa untuk meraihnya akan tetapi pertanyaanya apakah aku bisa selalu memikirkan yang baik-baik saja? apakah aku bisa memikirkan yang baik di tengah keadaan sulit yang aku hadapi? yah bisa aku coba untuk melakukanya.
Anyway dalam hidupku sampai saat ini aku merasa aku memiliki diri idealku yaitu diri ku yang ingin aku capai dan aku mau seperti apa, kemudian diri ku saat ini yaitu keadaan ku saat ini dan kepuasan batin, dan aku menyimpulkan karena yang ku kejar adalah kepuasan batin maka aku harus mencapai diri idealku yang sudah aku bayangkan dan inginkan sejak lama, tapi sayangnya standar yang ku tetapkan untuk diriku terlalu tinggi dan malah membebani dan membuatku pusing sendiri dan galau sendiri atau depresi mental heath lah ceritanya ya, ahahahhaah.
Kemudian aku mencoba untuk menurunkan standar ku dan aku pun berhasil meraihnya yeay!! tapi sialnya adalah setelah mendapat kepuasan batin tiba-tiba aku dibenturkan oleh ekspektasi eksternal yaitu ekspektasi sekitar ku yang menginginkan aku untuk menjadi apa yang mereka mau, hahahaha aku terjebak lagi dalam lingkaran yang mengharuskan aku membuat diri idealku lagi dan kembali menetapkan standar yang tinggi.
Disuatu titik aku terkadang berfikir bisakah hidupku bahagia? bisakah hidupku Puas? bisakah aku merasa penuh dalam hidupku sehingga aku tidak kelelahan mengejar apa yang sebenarnya tidak ku butuhkan dan meninggalkan apa yang sejatinya memberiku kebahagiaan?
ada Nast kitab suciku yang berbunyi
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (TB Mat 11:28).
Lantas bagaimana caraku sampai kepada Tuhan dan datang kepadanya? dengan doa?, hmmmm..... saya menalar Tuhan dengan doa yang saya pun tidak tahu apakah doa itu sampai atau tidak, atau dengan membaca kitab suci hmmm.... mungkin saja saya mendapat petuah untuk menjalani hidup seperti beberapa teks yang sering saya kutip, tetapi apa langkah konkrit yang bisa saya lakukan..??
Setelah bermenung sangat panjang mungkin sekian purnama hahahaha akhirnya saya menemukan sebuah konsep hidup yang menurut saya realistis dan bisa saya capai yaitu
HIDUP TENANG, SENANG!!!
Tenang jika mengalami kegagalan dan senang bila mengalami keberhasilan, lantah bagaimana cara saya untuk berusaha menghidupi langkah hidup ini?
Dengan berdasarkan kepada nast berikut:
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (TB Ibr 11:1)
Secara harafiah iman itu bisa diartikan kepercayaan sepenuhnya, jadi sesuai dengan kitipan yang diatas dimana jika saya percaya saya berhasil maka saya pasti berhasil. Dan sekarang seberapa kuat kepercayaan itu?
Nah pada akhirnya hidup saya ini sayalah yang menjalaninya sayalah yang bersamanya, bukan orang lain bukan siapapun juga, toh saya hidup dan mati terkubur nantinya seorang diri.
Jadi saya akan mulai beranggapan yang baik tentang dirisendiri, merasa yang baik tentang diri sendiri,
Sudahkah saya bahagia hari ini?
Komentar
Posting Komentar