KENAPA SAYA TIDAK BAHAGIA?

 



Saya pernah berfikir apakah Tuhan itu ada? apakah Tuhan itu nyata? atau hanya sekedar konsep belaka, pernah juga mencari-cari asal muasal kehidupan dari manusia, bagaimana sebenarnya manusia ini bisa ada dan berada di dunia, sebab ada sebuah kutipan yang pernah saya baca berbunyi

"Semuanya itu ada didalam dirimu, kenali dirimu dahulu lalu kamu bisa mengerti semesta"

    Karena didalam diri manusia adalah semesta kecil dengan sistem dan aturannya masing-masing yang saling terintegrasi sehingga manusia tersebut bisa hidup den melakukan sesuatu. Lantas apa bedanya manusia dan binatang? bahkan Tumbuhan atau mahluk hidup lainya?. Banyak orang berkata perbedaannya karena manusia mempunyai akal, atau pemikiran, atau hati nurani. Namun jika saya perhatikan ayam dan kucingpun punya pemikiran mereka, dengan cara mereka sendiri tentunya yang mungkin sulit saya mengerti. Kucing dan ayam  mungking menganggap saya aneh karena terlihat murung dan bersedih di antara semua keberkecukupan yang saya miliki, dan saya juga terkadang merasa iri kepada burung yang bisa terbang bebas kemana saja mereka mau, atau kepada kucing yang bisa tidur dimana saja tanpa memperdulikan, apakah nanti barang mereka akan di curi oleh maling atau permukaan tempat mereka tidur, mereka hanya tidur dan mereka tidur.

    Saya punya sebuah pengalaman unik dan mungkin pengalaman itu yang membuat saya menulis tulisan ini suatu ketika saya berkendara dengan sepeda motor ingin kepusat kota, watu itu hari agak mendung namun belum turun hujan dan keadaan jalanan waktu itu macet parah, saat itu kondisi hati saya bahagia dan cerah meski keadaan mendung kondisi hati saya pada saat itu cerah. Lalu kemudian saya mulai terjebak macet dan sialnya waktu itu hujan mulai turun gerimis dan membasahai saya, entah mengapa tiba-tiba saja perasaan tidak nyaman mulai muncul, perasaan takut kehujanan, takut basah dan sebagainya muncul di benak, dan takut sakit, semua ketakutan pun muncul dan membuat hati saya yang cerah tiba-tiba terkena hujan badai. Kemudian saya mulai mengikuti para pengendara lain untuk berteduh di roko-roko atau bangunan-bangunan kosong di daerah sana,  dan sialnya saya sama sekali tidak membawa raincoad, baju pelindung hujan, gancu, mantel apalah itu sebutanya, jadi saya terpaksa berdiam diri di ruko itu sambil menunggu hujanya reda karna keadaan saat itu hujanya semakin deras dan deras sekali, ada satu hal yang sangat meranik saat saya berteduh itu, saya melihat seorang bapak-bapak urakan sedang tersenyum sambil menampung air hujan di tanganya dan membasuh wajahnya orang itu tidak mengenakan celana dan hanya mengenakan baju itupun lebih seperti menggenakan mantel atau selimut daripada baju, dan saya berfikir kalau itu pasti orang gila, atau sekarang di sebutnya orang dalam gangguan jiwa. entah kenapa terbersit dalam benak saya enak ya jadi orang gila, hidup tanpa beban, tidak mudah sakit selalu bahagia, kalau ngantuk tinggal tidur saja, kalau lapar tinggal makan saja apa saja yang bisa dimakan tanpa memperdulikan apapun, dan berbagaimacam pemikiran liar saya yang lain.

    Mari kembali sejenak pada tulisan yang berada diatas sebelum cerita ini apa yang membedakan manusia dan mahluk lainya? bukankah orang gila itu juga seorang manusia? sama seperti saya? lantas kenapa dia tidak seperti pada umumnya? kenapa dia sangat bahagia dan bisa menikmati hidupnya? kenapa saya yang mengaku waras ini kadang kala susah menikmati hidup dengan penuh dan bahagia?

    Kadang setelah pulang dan mengingat kejadian itu saya merasa apakah harus menjadi gila dulu baru saya bisa menikmati dan merasakan kepenuhan hidup?.  setelah merenungi kejadian itu selama berbulan-bulan bahkan bertaun-taun saya menyadari bahwa tidak perlu menjadi seperti itu untuk menikmati hidup secara penuh, kuncinya adalah "Cukup", kadang kala saya sudah memiliki sesuatu dan merasa masih kurang- dan kurang  dan tidak pernah Merasa cukup dan Mensyukuri apa yang saya miliki, selalu tergiur akan ketamakan akan keinginan yang berlebih dan tidak sehat, hasrat makan yang berlebihan, hasrat seksual, hasrat untuk memiliki seluruh dunia ini dan hasrat-hasrat dan keinginan lainya.

    Dan yang saya simpulkan dari perbedaan manusia dan Mahluk hidup lainya adalah kemampuanya untuk mengendalikan diri, hewan tidak dapat mengendalikan keinginanya untuk makan, atau keinginan mereka untuk melanjutkan keturunan, atau keinginan mereka untuk menyerang hewan lain yang mereka anggap musuh. Hanya manusia yang bisa melakukan pengendalian diri.

Saya sendiri kurang setuju dengan orang gila dibuah menjadi orang dalam gangguan jiwa, menurut saya jiwa mereka tidak terganggu dan malah sehat jiwa mereka tanpa adanya tekaan jiwa mereka terbebas dari keterikatan, yang bermasalah pada mereka menurut saya adalah mentalnya, otaknya yang bermasalah.

    Jadi apa yang harus saya lakukan? saya pernah membaca nast yang berbunyi.

Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. (TB Mat 13:12)

    Nasr ini bisa diartikan menjadi bergai arti ada yang mengatakan kalau orang kaya akan semakin kaya ada juga yang mengatakan orang yang berbakat atau bertalenta akan memiliki segalanya dan berbagai macam penafsiran lainya.

    Saya sendiri merengungkan kata "Mempunyai" maksud kata ini mempunyai apa? apakah sekedar barang material atau apa? tetapi setelah saya berusaha untuk merenungkanya kata mempunyai yang dimaksut itu menurut saya adalam mempunyai rasa "Syukur".

    Barang siapa yang mempunyai rasa Syukur akan diberikan sehingga ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak mempunyai rasa Syukur yang ada padanya akan di ambil dari padanya, Kalau benar-benar bersyukur untuk apa saja yang dimiliki, pasti hidup akan bahagia dan selalu merasa berlimpah karena selalu mensyukuri apapun itu, tetapi sebaliknya jika tidak pernah bersyukur maka akan selalu merasa kurang dan tidka memiliki apa-apa padahal senyatanya sudah memiliki  segalanya.

Jadi pada akhirnya saya akan menutup tulisan ini dengan kata:

"Kalau dalam hidup ini kamu tidak merasa kekurangan suatu apapun artinya seluruh dunia ini sudah menjadi milik mu"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Judul: "Nelson Mandela: Cahaya di Tengah Kegelapan"

PENGANTAR

ARTI SEBUAH KEHILANGAN.